Aku Memilihmu

Aku Memilihmu
Pengarang: Kenz T
Aku memilihmu…
Untuk menemani di kala siang tak bermentari
Saat malam tak berbintang
Agar dapat terangiku dengan senyuman

Aku memilihmu…
Saat terik sinar menyengat dan membakar
Ketika bulan sabit atau purnama
Untuk temaniku menyusuri dunia

Aku memilihmu…
Dengan hati yang tak memilih waktu
Sepenuh cinta tanpa masa
Semenjak harap masih mendengung hampa
Cinta Tanpa Rencana
Pengarang: Anonim
Saat aku ada di dekatmu
Rasa nyaman hinggap di benakku
Saat aku sendiri dan butuh teman berbagi
Sosok dirimu yang kucari

Pertamanya ku tak menyangka
Ku anggap dirimu hanya teman saja
Kupikir rasa ini hanya sekedar kekaguman sosokmu semata
Ternyata semua ini adalah cinta

Terbersit gundah saat kusadari
Bahwa semua rasa ini tak biasa
Ingin kumenyatakannya
Namun kutakut merusak rasa yang sudah terbiasa ada
Bukan di diriku… Tapi di dirimu…

Karnamu Cinta

Karnamu Cinta
Pengarang: Agnesya Amanda
bersamamu……
kebahagiaanku smakin tak terkira…
sedihku mnjadi ssuatu yg indah ….
bersamamu…
diriku berbunga-bunga ….
hatiku mrsa damai …
deritaku terlupakan ….
karnamu cinta….
cobaan ini tak membebankan …
karnamu cinta…
hari2ku bahagia…
tiadamu …
sedihku menjadi ssuatu yg mnyakitkan …
deritaku sllu terfikirkan …
datanglah kmbali…
temani hari2 ku …
obati lukaku …
hanya kau yg mampu ….

Cinta Terakhir

Cinta Terakhir
Pengarang: Yovan Wisnu
Compang camping perahu ini
Terombang ambing timbul di alun
Kadang tenggelam gelombang menelan
Benak meng-angan pantai berpasir tempat berlabuh

Serasa sekayuh lalu jauh bak morgana
Kepak camar ingatkan rindu ditangis peluit kapal
Sengat terik mengelupas kulit nyeri memerih
Ketika malam kelam butakan hati ¦penatkan sumsum

Kembara sunyi mengunyah lara ¦menelan duka
Jiwapun lekang mengayuh tanpa tujuan
Sampai kulihat asa dibening mata itu
Bak bintang kemukus kompas menunjuk

Kepada pantai berpasir putih terhampar
Seperti undangan suci pelabuhan hati
Ketika riak ombakmu adalah kedamaian
Ketika semilir anginmu adalah kesejukan jiwa

Ketika lambai nyiurmu adalah keindahan pesona
Kutetapkan angan membuang sauh labuhkan hati
Selamat tinggal kembara sunyi rohku berdesah
Selamat datang cinta sejati pintu beku kubuka

Ketika kau bisikkan nyanyian surga
Ketika mata air cintamu lepaskan dahaga
Dibusung dadamu jiwaku rebah
Ditulus pelukmu sembuhkan luka¦

Dilekuk tubuhmu terukir keagungan cinta
Diputih pantai pasir hatimu yang permai
Kulabuhkan perahu cintaku dalam ke abadian SEMOGA
Yovan Wisnu, Cikarang 9 April 2008

Guru

Guru
Pengarang: Kahlil Gibran
Barangsiapa mahu menjadi guru,
biarkan dia memulai mengajar dirinya sendiri
sebelum mengajar orang lain,
dan biarkan dia mengajar dengan teladan sebelum mengajar dengan kata-kata.
Sebab mereka yang mengajar dirinya sendiri dengan memperbetulkan perbuatan-perbuatannya sendiri
lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan
daripada mereka yang hanya mengajar orang lain
dan memperbetulkan perbuatan-perbuatan orang lain.

Kata Selembar Kertas Seputih Salju

Kata Selembar Kertas Seputih Salju
Pengarang: Kahlil Gibran
Kata selembar kertas seputih salju,”Aku tercipta secara murni, kerana itu aku akan tetap murni selamanya.
Lebih baik aku dibakar dan kembali menjadi abu putih daripada menderita kerana tersentuh kegelapan atau didekati oleh sesuatu yang kotor.”
Tinta botol mendengar kata kertas itu. Ia tertawa dalam hatinya yang hitam, tapi tak berani mendekatinya.
Pensil-pensil beraneka warna pun mendengarnya, dan mereka pun tak pernah mendekatinya.
Dan selembar kertas yang seputih salju itu tetap suci dan murni selamanya -suci dan murni- dan kosong.

Duka Itu

Duka ItuPengarang: Medy Loekito
(1)
bibir ombak
menyayat tanah
melukai jiwa
(2)
berumah di doa
luka di basuh
misteri di cipta
(3)
yang pergi
terkasih
yang datang
airmata
Januari 2005

Balada Dua Bocah

Balada Dua Bocah
Pengarang: Anonim
Dua bocah dalam rumah kosong
Berkelakar dan tertawa riang
Tuk usir lapar
Yang merongrong
Selama menunggu ibu bapak pulang
Mengkais rejeki disetiap peluang
Dua bocah dalam rumah kosong
Lelah bermain selepas petang
Berbaring di lantai sambil menerawang
Sementara ibu bapak terus berjuang
Abaikan dahaga dan terik yang memanggang
Dua bocah dalam rumah kosong
Sama mimpi lihat makanan terhidang
Lalu dilahap hingga perut kenyang
Tepat di saat ibu bapak genggam menang
Segera bawa buat buah hati sayang
Tapi bocah sudah meregang
Paras mereka tenang

Berteman Dengan Gempa

Berteman Dengan Gempa
Pengarang: Anonim
Seribu jalan di bumiku itu telah merekah
Laut pun juga ikut tumpah
Manusia Indonesia menggeliat
Menggeliat ke angkasa dan ke dalam bumi
Rumahpun ambil bagian tuk beterbangan
Bagaikan burung yang mengangkasa di udara lepas
Nuansa jauhari bumi Indonesia pun
menghilang ditelan kejamnya keuatan alam
Apa yang akan kau tangisi ?
Bila memang begitu adanya
Apakah bubur itu
bisa kau jadikan nasi ?
Tidak !, Sang Khalik memang sudah
menakdirkan semua harus terjadi
agar kita bertaulan, dan tidak berseteru dengan Sang Gempa.

puisi

Pengarang: Sanca Boy
Buat : Gadis Suciku

kain suci menutupi auratmu….
kebaikan menjadi perinsipmu. dan…
senyum senantiasa menghiasi bibirmu.
gadis suci itulah julukanmu.

gadis berjilbab itulah panggilanmu
yang kan terus terukir dalam hatiku….

oh malaikatku…..
kau sungguh makhluk terindah dalam bumi
yang mampu menerangi hatiku yang gelap

oh malaikatku…..
kau telah merasuki relung hatiku……
dengan kecantikan hatimu

oh malaikatku…..
ku terpana padamu….
sejak pertama ku memandangmu.
 

Alexa Site Info

tolong diisi

Categories